SistemInformasi Gagal. Sistem informasi dikatakan gagal jika berikut ini terjadi: 1. Perencanaan sistem informasi yang tidak matang dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perencanaan dan implementasi sistem informasi yang tidak matang akan berdampak terhadap kinerja perusahaan dan sebaiknya seharusnya berejalan dengan tujuan dan padapasal 3 undang - undang no. 43 tahun 2009 antara lain dirumuskan bahwa tujuan penyelenggaraan kearsipan adalah: (a) menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan, (b) beberapamasalah pokok atau masalah masalah yang sering ditemukan dalam kegiatan kearsipan, sebagai berikut. sarana dan tempat kegiatan kearsipan kurang/tidak memadai. pegawai pengelolaan arsip tidak atau kurang terlatih dan kurang atau tidak adanya bimbingan dari pimpinan dalam menjalankan tugasnya. kehilangan arsip sebagai akibat peminjaman yang MenurutDrs. Aw. Widjaya, masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain : Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. Dalambuku Manajemen Kearsipan dikutip dari Dewi (2011: 12), asas pengorganisasian dan pengelolaan arsip yaitu : 1. Sentralisasi Arsip. Asas sentralisasi artinya pengurusan surat atau arsip lainnya yang berhubungan dengan pengurusan surat masuk dan surat keluar serta penyelenggaraan arsipnya dilakukan oleh satu bagian khusus atau unit tersendiri. inBR. Tentunya dalam mengelola kearsipan tidak akan terlepas dari masalah-masalah kearsipan Dengan semakin kompleksnya arsip yang ditangani juga akan berdampak terhadap bertambahnya kendala yang dihadapi oleh unit atau bagian yang menangani arsip pada sebuah organisasi atau kantor. Di Indonesia, secara umum Manajemen Kearsipan masih dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang remeh-temeh. Pandangan inilah yang terkadang membawa kehancuran sebuah organisasi atau kantor. Jadi, kehancuran sebuah organisasi atau kantor tidak semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal, melainkan juga internal organisasi. Manajemen Kearsipan yang buruk akan membawa dampak pada buruknya Sistem Informasi Manajemen yang dijalankan. Sehingga dengan demikian, akan terjadi banyak kesimpangsiuran informasi dan saling tumpang tindih dalam organisasi. Perlu digarisbawahi bahwa hal ini tidak membantu sebuah organisasi berkembang, melainkan membenamkan pada keruwetan sistem informasi manajemen terutama yang terkait dalam pengambilan keputusan. Berikut berapa poin kendala yang sering dihadapi dalam manajemen kearsipan 1. Kesalahpahaman pada konsep kearsipan. Kurangnya pemahaman yang komprehensif terhadap konsep arsip dan manajemen kearsipan dalam suatu organisasi atau kantor. Seringkali sebuah organisasi atau kantor mengesampingkan arti penting arsip dan manajemen kearsipan. Secara konseptual, hal ini merupakan kesalahan besar bagi setiap organisasi yang ingin terus tumbuh dan berkembang. Kesalahan konseptual ini nampak pada kurangnya penghargaan terhadap keberadaan arsip dan manajemen kearsipan. Arsip dan manajemen kearsipan kerap dipandang sebagai sebuah hal yang membosankan dan tempat buangan bagi karyawan. 2. Lemahnya sumber daya manusia pengelola Dikarenakan pandangan yang salah terhadap arsip dan manajemen kearsipan, maka investasi sumber daya manusia yang mengelola arsip juga seolah seadanya. Dalam arti pengelolaan arsip pada sebuah organisasi atau kantor seringkali dipasrahkan pada orang yang tidak memiliki pemahaman dan kemampuan yang cukup kompeten terhadap bidang kearsipan. 3. Kuantitas arsip Pertambahan volume arsip akan bertambah dan berkurang secara terus menerus, tergantung dari tingkat kebutuhan dan kerja suatu organisasi atau kantor. Penambahan arsip membutuhkan respon yang baik, agar keberadaan arsip tetap tertata dengan baik meski terus bertambah. Begitu juga halnya dengan pengurangan atau penyusutan arsip. Perlu dipikirkan pola penyusutan arsip yang tepat, agar arsip tetap bisa dijadikan acuan pihak management dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan urusan organisasi atau kantor. 4. Kualitas arsip Di samping penambahan dan pengurangan arsip, sektor penyimpanan dan pemeliharaan arsip juga perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberadaan arsip tetap berkualitas. Dalam arti tidak mengalami kerusakan dan/atau kelapukan pada tempat penyimpanan. Karena jika terjadi kerusakan pada arsip yang disimpan itu berarti akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi organisasi. 5. Tidak adanya sistem kearsipan yang baku Tidak adanya sistem kearsipan yang baku dalam sebuah organisasi menyebabkan keberadaan arsip akan carut marut tidak karuan. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kearsipan dan merugikan organisasi itu sendiri. Lemahnya sistem pengawasan terhadap keluar masuknya arsip bisa menyebabkan hilang atau rusaknya arsip yang keluar dari tempat penyimpanan. Di samping itu juga perlu diperhatikan sistem kewaktuan peminjaman akses terhadap arsip. Hal ini terkait dengan kebutuhan pihak lain yang akan mengakses arsip yang sama. 6. Peralatan dan perlengkapan Meski tidak harus mahal dan mewah, peralatan dan perlengkapan penunjang manajemen kearsipan juga perlu diperhatikan. Dengan adanya peralatan dan perlengkapan khusus, diharapkan arsip dapat disimpan dan dirawat dengan baik. Begitu juga dengan tata penyimpanan peralatan dan perlengkapan. Harus menganut kaidah kemudahan akses bagi pengguna. 7. Perkembangan teknologi Laju perkembangan teknologi juga membawa permasalahan tersendiri bagi bidang kearsipan. Meski saat ini sudah banyak organisasi yang menerapkan sistem komputerisasi, manajemen kearsipan manual masih tetap dibutuhkan keberadaannya. Hal ini tidak terlepas dari begitu banyaknya arsip peninggalan masa lampau yang berbentuk manual. Namun demikian, perlu dipikirkan lebih lanjut tentang perubahan pengelolaan arsip dari sistem manual menuju sistem digital. Belajar Manajemen Kearsipan di Android Anda bisa dengan leluasa belajar tentang masalah-masalah kearsipan menggunakan buku elektronik berbasis Android yang sudah saya sediakan unduhannya di bawah ini. Unduh DI SINI Demikianlah bahasan saya tentang masalah-masalah dalam kearsipan. Semoga bermanfaat dan belajar semakin mudah dan menyenangkan. Ketika seseorang membicarakan mengenai dokumen atau kumpulan dokumen, pasti tak lepas dari arsip dan kearsipan. Arsip dan kearsipan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan atau istilahnya selalu berhubungan. Apalagi jika menyangkut masalah perkantoran dan perusahaan, arsip dan kearsipan akan selalu berjalan beriringan dengan memiliki manfaat tersendiri. Tetapi, apa itu pengertian arsip dan kearsipan? Apakah perbedaan antara keduanya? Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai apa itu pengertian arsip dan kearsipan, Anda bisa menyimak berbagai penjelasan lengkap mengenai arsip dan kearsipan di bawah ini. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian arsip, pengertian arsip menurut para ahli, pengertian kearsipan, perbedaan arsip dan kearsipan, dan apa saja manfaat dari arsip itu sendiri. Apa itu Arsip? Arsip dapat diartikan sebagai catatan rekaman kegiatan atau sebagai sumber informasi dengan berbagai macam bentuk yang disusun dan dibuat oleh suatu lembaga, instansi, organisasi, atau bahkan perseorangan dalam rangka melaksanakan kegiatan. Arsip dalam hal ini dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan lain sebagainya. Arsip ini menjadi hal yang sangat penting karena dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan juga keputusan. Sehingga dengan adanya pengembangan teknologi, berbagai jenis dokumen baik itu dalam bentuk digital, audio, dan juga video dapat dikembangkan oleh teknologi dan lebih memudahkan penggunanya. Kata arsip diambil dari bahasa Yunani “Arche” yang memiliki makna yaitu fungsi atau kekuasaan hukum. Selain itu, arsip juga diambil dari bahasa Inggris “Archive” yang artinya tempat atau dokumen. Sehingga dengan demikian, maka arsip ini didefinisikan sebagai kumpulan berbagai surat atau berbagai Katalog Buku Deepublish untuk Keperluan Perpustakaan Kampus dan Sekolahan Anda Download Katalog Berdasarkan pada Undang Undang Nomor 43 tahun 2009 Pasal 1 ayat 2 terkait kearsipan, arsip merupakan suatu bentuk rekaman kegiatan atau sebuah peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi, dan juga komunikasi yang dibuat serta diterima oleh lembaga negara dan lembaga lainnya. Jadi, secara umum pengertian arsip adalah sebuah catatan atau rekaman yang diketik, dicetak, atau ditulis dalam wujud angka, gambar, dan huruf yang memiliki arti dan juga tujuan tertentu untuk dijadikan sebagai suatu bahan informasi dan juga komunikasi yang prosesnya direkam dalam berbagai media, misalnya media komputer, kertas, atau kertas film. Arsip memiliki arti dan pengertian yang berbeda dengan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tertentu. Hal ini karena arsip harus lebih autentik dan dapat dipercaya sebagai suatu barang bukti yang sah, memiliki informasi secara utuh, dan memiliki asal-usul aturan yang valid. Baca juga Arsip Digital Adalah Pengertian Arsip Menurut Para Ahli Setelah mengetahui pengertian arsip secara umum dan juga bahasa, Anda juga harus mengetahui bahwa ada beberapa ahli yang menyampaikan pendapat atau pandangannya mengenai arsip. Berikut adalah pengertian arsip menurut para ahli. 1. Lembaga Administrasi Negara Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, micro film, rekaman suara, gambar peta, bagan, atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaannya dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi, kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan lain pemerintah atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya. 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Arsip adalah suatu dokumen tertulis, lisan, atau bergambar dari masa lalu yang disimpan dalam media tulis, elektronik, pita video, disket komputer, flashdisk, atau harddisk, dan biasanya akan diterbitkan secara resmi oleh suatu instansi, disimpan dan dijaga di tempat tertentu sebagai referensi. 3. Ensiklopedi Administrasi Menurut ensiklopedi administrasi, pengertian arsip adalah kumpulan warkat dari suatu organisasi kenegaraan maupun badan swasta yang diadakan dalam suatu penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut akan dinilai berharga untuk disimpan secara permanen untuk suatu keperluan tertentu. 4. Agus Sugiarto Agus Sugiarto memiliki pendapat bahwa pengertian arsip adalah kumpulan suatu dokumen yang disimpan secara teratur dan berencana karena memiliki fungsi agar setiap kali dibutuhkan bisa ditemukan kembali dengan cepat. 5. Wursanto Menurut Wursanto, arsip adalah suatu aktivitas pengaturan atau pengurusan arsip dengan memanfaatkan suatu sistem tertentu agar seluruh arsip bisa ditemukan kembali secara cepat dan mudah jika suatu waktu dibutuhkan. 6. Sularso Mulyono Sularso Mulyono menyampaikan gagasannya bahwa pengertian dari arsip adalah penempatan berbagai kertas dalam suatu tempat penyimpanan yang baik menurut aturan yang sudah ditentukan terlebih dahulu dengan sedemikian rupa, sehingga setiap kertasnya bisa ditemukan dengan cepat dan mudah jika waktunya dibutuhkan. 7. The Liang Gie The Liang Gie mengungkapkan pendapat bahwa arsip adalah kumpulan atau himpunan warkat yang disimpan secara terencana dan teratur karena memiliki nilai suatu fungsi agar setiap kali dibutuhkan, bisa ditemukan kembali dengan cepat. 8. Yohannes Suraja Pengertian arsip menurut Yohannes Suraja adalah suatu catatan atau naskah yang dibuat dan juga diterima oleh organisasi pemerintah, perorangan, atau swasta terkait suatu hal atau peristiwa kehidupannya dan dalam bentuk apapun, baik itu berkelompok, individu, yang mempunyai kegunaan tertentu, serta disimpan secara sistematis agar bila diperlukan bisa disajikan kembali dengan cepat dan mudah. Pengertian Kearsipan Berbeda dengan arsip yang sudah kita ketahui pengertiannya, kearsipan merupakan tata cara pengurusan penyimpanan warkat dan menurut aturan serta prosedur yang berlaku dengan mengingat tiga unsur pokok yang meliputi penyimpanan, penempatan, dan penemuan kembali. Kearsipan berasal dari bahasa Inggris “filling” yang artinya adalah suatu proses kegiatan pengaturan arsip atau file mulai dari penciptaan, penerimaan, pencatatan, dan penyimpanan. Proses kearsipan menggunakan sistem tertentu dalam penyusunan dan pemeliharaan arsip agar dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat serta untuk memusnahkan arsip dengan kriteria tertentu. Baca juga 4 Kendala Dalam Pengadaan Buku dan Cara Mengatasinya Perbedaan Arsip dan Kearsipan Setelah memahami pengertian dari arsip dan kearsipan, keduanya memiliki arti yang hampir sama. Akan tetapi, ada perbedaan antara arsip dan kearsipan. Perlu diketahui, arsip memiliki sifat yaitu bisa diterima oleh banyak kalangan, baik itu secara resmi atau personal. Sedangkan kearsipan merupakan cara untuk mengatur atau menyusun arsip-arsip yang telah diterima banyak kalangan. Dengan adanya kearsipan tersebut, maka tujuan pencarian arsip akan lebih mudah dilakukan, apalagi ketika seseorang membutuhkan untuk mencari informasi yang mana proses pencarian harus dilakukan. Arsip dan kearsipan juga dapat dibedakan berdasarkan pemahaman bahwa arsip merupakan media atau barang, sedangkan kearsipan adalah cara atau teknik yang mengatur dalam penyimpanan arsip agar dalam pencarian informasi atau arsip akan lebih mudah dilakukan. Untuk lebih tau mendalami masalah arsip, silakan baca Pengertian Arsip dan Fungsinya Manfaat Arsip Arsip memiliki fungsi atau manfaat yaitu sebagai suatu alat pencari informasi atau alat bukti yang digunakan untuk masa depan. Akan tetapi lebih dari itu, ada berbagai manfaat arsip yang dibagi menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. 1. Fungsi Primer Fungsi arsip berdasarkan kepentingannya adalah sebagai suatu pendukung atas dilakukannya atau setelah kegiatan pengarsipan selesai, yang mencakup nilai guna keuangan, nilai guna hukum, dan nilai guna administrasi, serta nilai guna teknologi dan ilmiah. 2. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder arsip adalah dapat digunakan untuk kepentingan suatu lembaga atau instansi, perorangan, serta sebagai alat bukti pertanggungjawaban yang termasuk di dalam nilai guna pembuktian dan nilai guna informasi. Ringkasan Singkat Dengan pengertian dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan dokumen atau catatan sejarah yang menyajikan informasi terkait suatu tempat, organisasi, atau lembaga yang dijadikan sebagai alat untuk menyimpan dan mengatur catatan organisasi. Sementara itu kearsipan merupakan cara untuk mengatur dan juga menyusun berbagai kumpulan arsip tersebut agar dapat diterima dan digunakan oleh banyak masyarakat sesuai dengan fungsinya.

jelaskan 3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya